Mantan Bandar Kasino Warkop Meninggal Karena Apa
Pengertian AKI menurut WHO
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyebut, yang tergolong sebagai kematian ibu adalah kematian selama kehamilan atau 42 hari setelah persalinan. Kasus kematian ibu dikategorikan sebagai AKI apabila penyebabnya berkaitan dengan kehamilan dan bukan karena kecelakaan atau hal lain.
Pada tahun 1990, terdapat 390 perempuan yang meninggal dunia setiap 100.000 kelahiran. Kemudian pada tahun 2015, angka ini menurun menjadi 305 kematian setiap 100.000 kelahiran.
Tahun 2017, Bank Dunia mencatat ada 177 kematian ibu di Indonesia per 100.000 kelahiran. Angka ini masih tergolong tinggi dan bahkan menduduki peringkat AKI tertinggi nomor 3 di ASEAN.
RA Kartini meninggal dunia pada tahun 1904 karena mengalami preeklampsia. Seratus tujuh belas tahun berlalu, faktor utama penyebab AKI di Indonesia masih sama, yakni perdarahan dan tekanan darah tinggi. Faktor lain yang menyebabkan AKI adalah infeksi, aborsi tidak aman, serta komplikasi.
Dimana makam Pablo Escobar?
Pablo Escobar dimakamkan di Cemetario Jardines Montesacro yang damai di Itagüí, tepat di selatan Medellín, kota di mana dia dibesarkan. Nisan Escobar terletak di komplek pemakaman keluarga, bersama orang tuanya dan kerabat lainnya. Kini, pemakamannya sering menjadi tujuan destinasi wisatawan yang berkunjung ke Kolombia.
Ulang tahun Raden Ajeng (RA) Kartini diperingati setiap tanggal 21 April. Di balik sosoknya, ada cerita pilu terkait penyebab kematiannya. Kartini meninggal setelah melahirkan di usianya yang ke-25 tahun. Ia meninggal dunia 4 hari selepas melahirkan putranya, Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat. Simak cerita persalinan RA Kartini berikut ini.
Dennis Lim sebagai anak pertama membantu perekonomian keluarga
Meski perekonomian keluarganya sedang turun, namun Dennis Lim dan adik-adiknya masih melanjutkan pendidikan. Kala itu, keluarga mereka sempat kebingungan akan biaya untuk membeli beras.
Dennis Lim yang rajin menyisihkan uangnya memberikan tabungannya itu kepada orangtua untuk membeli beras.
Pendidikannya berhasil ditempuh hingga perguruan tinggi dengan bantuan potongan biaya. Dia juga sempat melakukan pekerjaan paruh waktu, seperti mengajar les dan manggung bersama band-nya.
Faktor Penyebab Angka Kematian Ibu Masih Tinggi
Kartini dikenang sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak dan kemerdekaan perempuan. Kematiannya juga menjadi pengingat bahwa kematian ibu di Indonesia adalah persoalan sejak dulu.
Mengutip dari Kompas, berikut 4 fakta Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini:
Pindah ke Bogor, papanya buka bisnis kasino
Dari Belitung, kedua orangtua Dennis Lim pindah ke Bogor. Karena keterbatasan penggunaan bahasa Indonesia mereka hanya punya dua pilihan untuk bertahan hidup, yakni berdagang atau masuk ke dunia hitam.
Saat itu, papanya memutuskan masuk ke dunia hitam dengan membuka bisnis kasino di sebuah ruko sekitar tahun 2004 ke bawah.
"Papa adalah bandar judi terbesar di Bogor saat itu," tutur Dennis Lim.
Kartini Meninggal Setelah Melahirkan, Bukti Tingginya Angka Kematian Ibu
Sumber: Wikimedia Commons
Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879. Ia dikenal berkat surat-suratnya yang diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Pikirannya yang melampaui zaman membuatnya dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional. Hari lahirnya lantas diperingati untuk mengingat perjuangan seorang perempuan dalam meraih kemerdekaan.
Di balik sosoknya yang cemerlang, tersimpan kisah pilu mengenai kematiannya. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 September 1904 di usia yang sangat muda, yaitu 25 tahun. Berbagai sumber terpercaya menyebutkan, Kartini meninggal dunia 4 hari setelah melahirkan karena mengalami preeklampsia.
Kematian Kartini mengingatkan kita tentang kematian ibu yang hingga kini masih menjadi momok bagi sebagian besar perempuan. Dalam suratnya yang bertanggal 11 Oktober 1901 kepada sahabat penanya Estella Zeehandelaar, Kartini menceritakan bahwa pada zamannnya setiap tahun ada sekitar 20 ribu perempuan meninggal saat melahirkan.
“Dan 30 ribu anak lahir meninggal karena pertolongan bagi perempuan bersalin yang kurang memadai,” tulisnya dalam surat. Ia menulis surat itu ketika mendapatkan tawaran sekolah bidan.
Kartini Meninggal Setelah Persalinan, Preeklamsia Jadi Penyebabnya
Apa yang ditulis oleh Kartini menjadi bukti bahwa kematian ibu adalah persoalan serius yang terjadi sejak zaman dahulu kala hingga sekarang. Ironisnya, masalah yang menjadi perhatiannya justru menimpa dirinya sendiri.
Berdasarkan kabar yang beredar di kalangan dokter, Kartini meninggal karena preeklampsia. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang biasanya menimpa ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.
“Kartini meninggal habis melahirkan karena preeklampsia. Tekanan darahnya naik dan sempat kejang,” kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Ardiansjah Dara, mengutip dari laman CNN.
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia adalah ibu hamil yang berusia lebih dari 40 tahun atau malah kurang dari 20 tahun.
Seperti yang kita tahu, Kartini menikah di usia 24 tahun. Ia dipersunting oleh Bupati Rembang, K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang telah memiliki 3 orang istri.
Secara umum, penyebab kondisi ini masih belum diketahui secara pasti. Preeklampsia biasanya ditandai dengan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, faktor seperti kekurangan nutrisi, bayi kembar, hingga penyakit diabetes, lupus, hipertensi, atau penyakit ginjal juga meningkatkan risiko terkena preeklampsia.
Bantu lunaskan utang papanya, Dennis Lim memutuskan kerja di perusahaan kasino
Masalah perekonomian ini bikin keluarga Dennis Lim dilanda sedikit pertengkaran. Ada satu momen ketika orangtua Dennis Lim tiba-tiba memberikan sebuah kertas yang berisi rincian utang papanya yang tak mampu ia bayar.
"Suatu ketika dibangunin, kelihatannya orangtua habis bertengkar tengah malam. Dikasih kertas, begitu dilihat ya ini rincian utang-utangnya beliau ternyata. Itu baru ke satu orang dan nominalnya Rp 59.750.000. Dikatakan 'kalau suatu saat koko jadi orang, tolong dilunasi ya, kami udah nggak sanggup' masih sekolah waktu itu," kata Dennis Lim.
Hal itu membuat Dennis Lim sendiri kebingungan mencari biaya untuk melunasi utang papanya. Namun, dia tetap menjalani pendidikannya dahulu hingga akhirnya berhasil bekerja di Jakarta.
Ternyata manajer di tempat kerjanya memiliki usaha utama di Thailand yakni bisnis kasino. Dikarenakan didsana sedang membutuhkan pekerja bagian IT, akhirnya Dennis Lim menyetujui untuk bekerja di bisnis kasino tersebut.
Dari pekerjaan itu, ia bisa mendapatkan penghasilan hingga ratusan juta rupiah dan seluruh utang orangtuanya lunas.
Namun, perlu diketahui bahwa Dennis Lim sudah berhenti dari pekerjaannya itu sejak 2017 lalu. Ia mendapatkan hidayah, berusaha untuk hijrah, hingga akhirnya uang hasil dari kasino itu lenyap dan memulai lagi hidupnya dari bawah.
Itulah beberapa fakta keluarga Dennis Lim mantan pebisnis kasino di Thailand. Ambil hikmah positif dari perjalanan hidup keluarga Dennis Lim, ya.
Kumpulan Fakta Keluarga Dennis Lim
Keluarga Dennis Lim hidup dengan perekonomian sangat berkecukupan
Dennis Lim melihat dan merasakan sendiri kehidupannya bersama keluarga serba berkecukupan. Menurut Dennis Lim, penghasilan papanya kala itu mengalir deras seperti air.
Keluarga Dennis Lim merasakan hidup serba mewah dari hasil papanya. Setiap pekan keluarga mereka selalu jalan-jalan dan dia selalu dibelikan mainan oleh orangtuanya.
"Jadi waktu itu masih SD pokoknya jalan-jalan ya kendaraan ada, bahkan belum tau bahwa di luar sana tuh orang banyak yang kesusahan, ada yang jalan kaki nggak punya kendaraan," ungkap Dennis Lim.