Contoh Pencemaran Lingkungan
Parameter Kualitas Air
Untuk mengetahui bagaimana kualitas air yang ada di suatu tempat penampungan air itu perlu dilakukan adanya pengujian tertentu. Sehat atau tidaknya air di suatu daerah aliran sungai (DAS) itu dapat dilihat dari kualitas air tersebut.
Pengujian kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni uji fisika, uji kimia, dan uji biologi.
Cara Menanggulangi Pencemaran Air
Namun, dalam melakukan penanggulangan tersebut, tentu saja ada kendala-kendalanya, yakni berupa kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya hingga kurangnya perhatian pemerintah terhadap adanya pencemaran lingkungan yang terjadi.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa saja yang menyebabkan terjadinya pencemaran air dan cara menanggulanginya. Meskipun dalam upaya penanggulangan tersebut masih terdapat kendala, tetapi kita sebagai generasi masa depan tidak boleh mengabaikannya begitu saja ya… Grameds dapat mengurangi pencemaran air mulai dengan usaha kecil yakni dengan tidak membuang sampah di aliran sungai.
Berdasarkan Uji Fisika
Dalam uji fisika ini, parameter yang digunakan adalah suhu, kecepatan arus, kecerahan, dan tinggi air. Pengukuran parameter fisika ini juga meliputi pengukuran atas benda padat yang ada di sekitar tempat penampungan air tersebut.
PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI LIMBAH PERUMAHAN
Admin dlh | 01 Oktober 2019 | 37997 kali
Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula. pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman adalah Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya :
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.
Dampak Pencemaran Limbah Cair Terhadap Lingkungan
Bumi kaya akan sumber daya alam yang bersumber air, tanah dan udara. Namun diantaranya air merupakan sumber daya alam yang terpenting bagi manusia. Karena kapasitas permukaan bumi yang dua pertiganya didominasi oleh sumber daya air, serta kebutuhan manusia yang komponen tiap manusia terdiri dari 60-70% air.
Air terdapat dimana saja di permukaan bumi, juga jumlah airnya tetap hanya saja diolah bentuk melalui siklus air melalui proses alami yang berkelanjutan baik dari alam maupun siklus pengolahan buatan dari manusia. Siklus alami dimana pola air di lautan, laut, danau, sungai dan lainnya menguap setelah menjadi proses kondensasi dan presipitasi kemudian kembali lagi jatuh kembali ke bumi dalam bentuk hujan atau salju yang diturunkan oleh awan yang sebenarnya merupakan bentuk gumpalan uap air. Sedangkan, ada juga siklus air yang berawal dari penggunaan air bersih (potable water) dari sumber-sumber alami air seperti sungai, laut, danau, dll kemudian dipakai untuk kebutuhan rumah tangga domestik dan produksi hingga limbah dari domestik dan pabrik tersebut disalurkan kembali ke sumber air utama.
Namun, permasalahan serius terdapat pada hasil penggunaan air pada aktivitas domestik dan pabrik. Sering kali hasil olahan dari aktivitas manusia tersebut mengancam keberadaan air di bumi karena mengandung polutan yang mencemar. Perubahan sifat fisik, kimia atau biologis dari yang awalnya aman untuk digunakan untuk kebutuhan konsumtif rumah tangga kemudian menimbulkan konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup di air bahkan untuk makhluk hidup di darat maupun udara, terutama manusia yang berakibat pada krisis air.
Berdasarkan Uji Biologi
Pengujian selanjutnya adalah berdasarkan biologi, yakni berhubungan dengan keberadaan populasi mikroorganisme akuatik di dalamnya. Indikator untuk melihat apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak untuk digunakan adalah berdasarkan jumlah koloni bakteri Fecal Coliform.
Bakteri coliform ini adalah mikroorganisme yang terdapat pada kotoran manusia maupun hewan. Sehingga, kehadiran bakteri ini di dalam air maka akan menunjukkan kemungkinan adanya bakteri patogen lainnya.
Berdasarkan Uji Kimia
Lalu, ada juga parameter kualitas air berdasarkan uji kimia, yang dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Pengujian secara kimia ini sangat penting untuk menentukan apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak baik untuk digunakan oleh manusia. Parameternya meliputi oksigen terlarut (DO), pH, amoniak, nitrat, nitrit, fosfor, kebutuhan oksigen biokimia (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD), dan lain-lain.
Pengertian Pencemaran Air
Sebelum membahas mengenai apa saja penyebab dari pencemaran air itu, Grameds perlu mengetahui apa sih pengertian dari pencemaran air.
Pencemaran air adalah perubahan keadaan di tempat penampungan air, seperti sungai, danau, hingga lautan akibat adanya aktivitas manusia. Kita pasti sudah tahu bahwa air mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah berpotensi sebagai objek wisata.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, juga mengemukakan definisi mengenai pencemaran air, yakni: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lain sesuai dengan peruntukannya.” (Pasal 1 angka 2)
Akibat pencemaran air yang terus-menerus terjadi dan menyulitkan kehidupan manusia, tidak justru membuat pemerintah diam saja. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengendalikan pencemaran air ini, salah satunya dengan membuat peraturan mengenai pengelolaan lingkungan sekitar.
Salah satu aturannya termuat pada Peraturan Daerah Provinsi Bali No.4 Tahun 2005 mengenai Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup pada pasal 5, yang mengemukakan bahwa:
Maka dari itu, upaya untuk mencegah pencemaran air itu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. tetapi juga seluruh masyarakat yang memanfaatkan keberadaan air di tempat penampungan air tersebut.
Parameter Kualitas Air
Untuk mengetahui bagaimana kualitas air yang ada di suatu tempat penampungan air itu perlu dilakukan adanya pengujian tertentu. Sehat atau tidaknya air di suatu daerah aliran sungai (DAS) itu dapat dilihat dari kualitas air tersebut.
Pengujian kualitas air tersebut, dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni uji fisika, uji kimia, dan uji biologi.
Berdasarkan Uji Biologi
Pengujian selanjutnya adalah berdasarkan biologi, yakni berhubungan dengan keberadaan populasi mikroorganisme akuatik di dalamnya. Indikator untuk melihat apakah air yang ada di tempat penampungan tersebut baik atau tidak untuk digunakan adalah berdasarkan jumlah koloni bakteri Fecal Coliform.
Bakteri coliform ini adalah mikroorganisme yang terdapat pada kotoran manusia maupun hewan. Sehingga, kehadiran bakteri ini di dalam air maka akan menunjukkan kemungkinan adanya bakteri patogen lainnya.