Contoh Database Kendaraan
Database Warehouse
Database warehouse adalah sistem database yang biasa digunakan untuk melakukan pelaporan dan analisis data. Database warehouse merupakan repository sentral data yang terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber yang berbeda-beda.
Sistem database ini kerap dianggap sebagai komponen inti dari business intelligence. Data yang tersimpan dalam warehouse awalnya diunggah dari sistem operasi, kemudian disimpan dan dimungkinkan untuk pembersihan data.
Setelah memahami jenis-jenis database di atas, kita mungkin bertanya-tanya: Apa sih gunanya memahami database dan berbagai bahasa pemrogramannya yang rumit itu? Meskipun terkesan rumit, database memiliki fungsi yang sangat penting bagi keseharian kita. Berikut fungsi dan manfaat database dikutip dari Section Class Content Fakultas Komputer Umitra.
Menghemat Biaya Perangkat
Karena hanya membutuhkan satu server terpusat untuk menyimpannya, database dapat menghemat biaya perangkat yang dibutuhkan suatu organisasi atau perusahaan. Mereka tidak membutuhkan lebih dari satu penyimpanan. Bahkan cabang instansi di daerah yang jauh pun bisa mengakses database dari satu server yang ada di pusat selama memiliki akses.
Memudahkan Akses Penyimpanan Data
Database juga memudahkan akses penyimpanan data, mengedit, serta menghapus data oleh pemegang otoritas database sehingga mengurangi risiko terdapat data palsu atau error.
Menentukan Tipe Data
Cara kedua untuk meningkatkan performance database adalah dengan menentukan tipe data. Tipe data yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat menimbulkan masalah seiring dengan penambahan data yang cepat setiap harinya. Karena itu, diperlukan ketelitian dan analisa yang baik dalam menentukan tipe data. Misalnya dalam menggunakan tipe data char dan varchar.
Tipe data char biasanya diperuntukkan untuk data dengan panjang digit yang konsisten, misalnya kode pos. Sedangkan varchar digunakan untuk data yang panjangnya bervariasi.
Penyedia Ruang Penyimpanan Data Aplikasi
Hampir semua aplikasi modern membutuhkan ruang besar untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Nah, database berperan sebagai penyedia ruang untuk menyimpan data-data aplikasi tersebut dalam sistem komputer.
Selain sederet fungsi di atas, database juga memberikan manfaat bagi penggunanya. Berikut manfaat database dikutip dari situs Universitas Stekom.
Konsep Dasar Database
Mengutip situs Bina Sarana Informatika, konsep dasar database atau basis data terdiri atas dua, yakni basis dan data. Basis dapat dipahami sebagai markas atau gudang tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, pembeli, siswa, dsb), hewan, barang, peristiwa, konsep, keadaan, dan lain-lain yang diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Sehingga kemudian database atau basis data dapat dipahami sebagai himpunan kelompok data/kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan disimpan secara bersama sedemikian rupa serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Yang sangat ditonjolkan dalam database adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, dan perorganisasian data yang akan disimpan sesuai fungsi atau jenisnya.
Menurut Hendra Jatnika dalam Buku Pengantar Sistem Basis Data, struktur data terdiri atas empat unsur yakni field, record, file, dan database. Berikut penjelasannya lebih lengkap.
Jenis-Jenis Database, Contoh Produk dan Fungsi
Ada berbagai jenis database yang cocok digunakan dalam berbagai situasi. Beberapa jenis dan contoh produk fungsinya meliputi:
Database relasional adalah jenis database yang menggunakan model relasional untuk mengorganisir dan menyimpan data. Data disimpan dalam bentuk tabel yang terhubung satu sama lain melalui kunci primer dan kunci asing.
• Struktur data terorganisir dalam tabel, yang memungkinkan penggunaan SQL (Structured Query Language) untuk mengakses dan memanipulasi data.
• Konsistensi data dijaga melalui penggunaan aturan integritas referensial.
• Cocok digunakan untuk aplikasi dengan skema data yang terstruktur dan hubungan antara entitas yang kompleks.
Database NoSQL (Not Only SQL) adalah jenis database yang dirancang untuk mengatasi kelemahan database relasional dalam menangani volume data yang besar, struktur data yang fleksibel, dan kinerja tinggi.
• Tidak membutuhkan skema tetap seperti database relasional, memungkinkan struktur data yang lebih dinamis.
• Cocok digunakan untuk aplikasi dengan skala besar, data semi-struktur atau tidak terstruktur, dan kebutuhan kinerja tinggi seperti big data dan aplikasi web skala besar.
• Jenis NoSQL meliputi basis data dokumen, basis data grafik, basis data kolom, dan basis data key-value.
Database cloud adalah jenis database yang di hosting dan di jalankan di lingkungan cloud computing. Ini memungkinkan organisasi untuk menyimpan dan mengakses data mereka melalui internet, tanpa perlu membangun dan mengelola infrastruktur fisik sendiri. Memungkinkan skalabilitas yang mudah dan cepat, dengan kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan kinerja sesuai kebutuhan.
• Menawarkan keandalan tinggi dan redundansi data, dengan penyedia layanan cloud sering kali menawarkan berbagai opsi backup dan pemulihan bencana.
• Cocok digunakan untuk organisasi yang ingin mengurangi biaya investasi awal dalam infrastruktur IT dan memiliki fleksibilitas dalam mengelola dan mengakses data mereka dari mana saja.
Setiap jenis database memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan jenis database yang tepat tergantung pada kebutuhan dan tujuan dari aplikasi yang akan dikembangkan. Dengan pemahaman yang baik tentang berbagai jenis database, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merancang infrastruktur data mereka.
Microsoft Access: Database management system (DBMS) yang cocok di gunakan untuk perusahaan kecil atau pengguna individu.
• Oracle Database: Solusi basis data yang kuat untuk perusahaan besar dan kompleks.
• MySQL: DBMS open source yang populer untuk berbagai aplikasi.
• Microsoft SQL Server: Digunakan untuk manajemen data dalam lingkungan Windows.
• Apache Cassandra: Cocok untuk pengaturan big data dan aplikasi web skala besar.
• Firebird: Juga merupakan DBMS open source yang dapat digunakan dalam berbagai lingkungan.
Dalam dunia teknologi informasi, pemahaman tentang apa itu database sangatlah penting. Database merupakan bagian integral dari sistem komputer dan aplikasi modern. Dengan memahami struktur database dan fungsinya, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaannya untuk kebutuhan bisnis dan operasional.
Setelah memahami apa itu database beserta contoh dan jenisnya. Semoga ulasan ini bermanfaat ya.
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan secara sistematik dalam komputer sehingga kemudian dapat diperiksa dengan mudah melalui program komputer tertentu. Dengan database, kita dapat lebih mudah menganalisis data yang sangat banyak dan menemukan teori, pola, atau kesimpulan dari data-data tersebut.
Memahami dasar tentang database terbilang penting di zaman yang segala sesuatunya mengandalkan data saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai apa itu database, jenis-jenisnya, hingga fungsi dan contohnya.
Mengutip Andry Andaru dalam makalah Pengertian Database Secara Umum, database atau basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut M Dwi Setyo dalam Materi Basis Data di situs academia.edu, database atau basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi alam batasan tertentu.
Jika dipahami per kata, basis atau base berarti markas atau gudang tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Jadi, database dapat dipahami sebagai markas atau gudang tempat berkumpulnya representasi fakta dunia nyata dalam bentuk data.
Database memiliki berbagai macam jenis. Berikut penjelasannya mengutip situs Universitas Stekom dan Biro Administrasi Mutu Akademik dan Informasi Universitas Medan Area.
Contoh Sederhana Database
Untuk memahami konsep database, mari kita lihat contoh sederhana penggunaannya. Misalkan sebuah perusahaan memerlukan database untuk menyimpan daftar karyawan. Mereka dapat menggunakan Microsoft Access atau Microsoft SQL Server untuk membuat database karyawan. Struktur database ini akan mencakup informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, dan posisi pekerjaan.
Selain itu, database ini juga dapat digunakan untuk mencatat informasi penggajian karyawan, jadwal kerja, dan lainnya. Dengan menggunakan query, perusahaan dapat dengan mudah mengakses data karyawan tertentu atau membuat laporan gaji bulanan. Dalam penggunaan sehari-hari, database ini sangat membantu dalam mengelola informasi karyawan secara efisien.
Baca Juga: 3 Rahasia Mahir Programming dari Belajar NOL
Menyeleksi Data dengan Cepat dan Mudah
Sistem database memungkinkan kita untuk mendapatkan data yang terseleksi dengan cepat dan mudah. Sistem ini memiliki kemampuan untuk menyajikan data yang telah terseleksi dalam suatu kelompok secara berurutan dan dalam waktu singkat.
Kemudahan ini bisa kamu rasakan ketika mencari sesuatu di mesin pencarian Google, misalnya. Database memungkinkan mesin pencari menyajikan situs-situs yang relevan dengan pencarian kita dalam waktu cepat.
Data Terkontrol Secara Terpusat
Database memungkinkan banyak data tersimpan di satu tempat yang terpusat, sehingga lebih mudah dikontrol dan dikelola. Dengan satu server terpusat, data juga lebih mudah disimpan dan diakses oleh banyak pengguna sekaligus.